Jumat, 23 November 2018

BAB 6 FIKIH Kelas 5 SD/MI




BAB VI
ZAKAT HARTA
A.     Syarat wajib zakat harta  
Zakat harta atau Zakat Mal ialah mengeluarkan sebagian harta kekayaan berupa binatang ternak, hasil tanaman, emas dan perak harta perdagangan dan kekayaan lain yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.
Adapun syarat-syarat wajib harta adalah sebagai berikut:
1.       Islam
2.       Baligh
3.       Berakal
4.       Merdeka
5.       Milik sendiri
6.       Mencukupi nisab sesuai jenis harta yang akan dikeluarkan zakatnya
7.       Telah mencukupi haul (satu tahun) kecuali untuk buah-buahan (pertanian) atau harta temuan, tidak mesti menunggu satu tahun dan binatang ternak yang wajib dizakati ialah yang digembalakan di padang rumput.

B.     Macam-macam harta yang wajib dizakati
Harta yang dimiliki seseorang wajib dizakati. Jenis zakat inilah yang sering disebut dengan istilah zakat mal atau Zakat harta.
Harta harta yang wajib dizakati antara lain:
1.       Emas, perak, dan uang
2.       Harta perniagaan
3.       Hasil tanaman pertanian
4.       Hasil Tambang
5.       Barang temuan
6.       Hewan ternak (hasil peternakan)

1.      Emas, Perak, dan Uang
Emas dan perak merupakan logam berharga. Syariat Islam mewajibkan zakat untuk kedua logam tersebut jika memang berbentuk uang atau leburan logam, dan juga berbentuk bejana, suvenir maupun ukiran. Tetapi apabila dipergunakan untuk perhiasan perempuan, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya.  
Batas minimal (nishab) untuk logam emas sebanyak 20 mitsqal atau 93,6 gram. Sedangkan nisab untuk logam perak sebanyak 200 dirham atau 624 gram. Adapun haul untuk logam emas adalah satu tahun. Apabila emas dan perak telah memenuhi syarat nisab dan haul, maka kadar Zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari jumlah emas atau perak yang dimilikinya.
Oleh karena itu, seorang muslim yang memiliki kekayaan berupa uang wajib membayar zakatnya jika telah mencapai nisab dan haul. Mengenai zakat mata uang baik berupa uang kertas/logam maupun surat berharga seperti cheque, giro atau deposito maka nisab dan haulnya disamakan dengan nishab emas atau perak dan dikeluarkan zakatnya 2,5 persen.
Sebagian pendapat mewajibkan pegawai yang memiliki gaji tetap mencapai nilai emas 93,6 gram dalam setahun, wajib untuk mengeluarkan zakatnya. Cara pembayarannya dapat dikeluarkan setiap bulan sebesar 2,5% atau dikumpulkan dahulu sampai satu tahun. Zakat inilah yang dikenal dengan istilah zakat profesi

2.      Zakat Harta Perniagaan (Tijarah)
Semua jenis perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya. Adapun nisab zakat Harta perniagaan sama dengan nisab emas yaitu seharga emas 93,6 gram dan haulnya juga selama setahun. Kadar zakat yang dibayarkan sebesar 2,5% dari seluruh harta. Namun, hitungan nisab pada Harta perniagaan setelah dikurangi dengan jumlah hutang yang menjadi tanggungan pedagang. Jika ternyata setelah dikurangi beban hutang jumlahnya tidak sampai dengan nisab emas, maka pedagang tidak wajib mengeluarkan zakatnya.

3.      Zakat Hasil Pertanian (Zira’ah)
Hasil pertanian atau perkebunan berupa biji-bijian, seperti padi, jagung, gandum, dan tanaman sejenis yang mengenyangkan dan buah-buahan seperti kurma dan anggur wajib dizakati jika mencapai nisab. Zakat untuk hasil pertandingan tidak memerlukan haul. Nisab untuk zakat hasil pertanian adalah 5 wasaq (7 kwintal) pada biji-bijian yang sudah di bersih dari kulitnya atau 10 wasaq (14 kwintal) bila masih berkulit. Adapun bandingan 1 wasaq setara dengan 60 sha’. Sementara satu sha’ sama dengan 3,1 liter.
Zakat hasil pertanian dikeluarkan setiap kali panen dan tidak menunggu haul. Kadar zakatnya adalah 5% jika pengairan pertanian itu dengan menggunakan biaya dan 10% jika pengairan pertanian menggunakan sistem tadah hujan yang tidak memerlukan biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Shalat Sunnah Pahala Melimpah (FIKIH)

Shalat Sunnah Pahala Melimpah (FIKIH) by Agustina Umi Husniyah on Scribd