BAB VI
ZAKAT HARTA
A. Syarat wajib
zakat harta
Zakat
harta atau Zakat Mal ialah mengeluarkan sebagian harta kekayaan berupa binatang
ternak, hasil tanaman, emas dan perak harta perdagangan dan kekayaan lain yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.
Adapun
syarat-syarat wajib harta adalah sebagai berikut:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Milik
sendiri
6. Mencukupi
nisab sesuai jenis harta yang akan dikeluarkan zakatnya
7. Telah
mencukupi haul (satu tahun) kecuali untuk buah-buahan (pertanian) atau harta
temuan, tidak mesti menunggu satu tahun dan binatang ternak yang wajib dizakati
ialah yang digembalakan di padang rumput.
B. Macam-macam
harta yang wajib dizakati
Harta
yang dimiliki seseorang wajib dizakati. Jenis zakat inilah yang sering disebut
dengan istilah zakat mal atau Zakat harta.
Harta
harta yang wajib dizakati antara lain:
1. Emas,
perak, dan uang
2. Harta
perniagaan
3. Hasil
tanaman pertanian
4. Hasil
Tambang
5. Barang
temuan
6. Hewan
ternak (hasil peternakan)
1. Emas,
Perak, dan Uang
Emas
dan perak merupakan logam berharga. Syariat Islam mewajibkan zakat untuk kedua
logam tersebut jika memang berbentuk uang atau leburan logam, dan juga
berbentuk bejana, suvenir maupun ukiran. Tetapi apabila dipergunakan untuk
perhiasan perempuan, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Batas
minimal (nishab) untuk logam emas sebanyak 20 mitsqal atau 93,6 gram. Sedangkan
nisab untuk logam perak sebanyak 200 dirham atau 624 gram. Adapun haul untuk
logam emas adalah satu tahun. Apabila emas dan perak telah memenuhi syarat
nisab dan haul, maka kadar Zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari jumlah emas
atau perak yang dimilikinya.
Oleh
karena itu, seorang muslim yang memiliki kekayaan berupa uang wajib membayar
zakatnya jika telah mencapai nisab dan haul. Mengenai zakat mata uang baik
berupa uang kertas/logam maupun surat berharga seperti cheque, giro atau
deposito maka nisab dan haulnya disamakan dengan nishab emas atau perak dan
dikeluarkan zakatnya 2,5 persen.
Sebagian
pendapat mewajibkan pegawai yang memiliki gaji tetap mencapai nilai emas 93,6
gram dalam setahun, wajib untuk mengeluarkan zakatnya. Cara pembayarannya dapat
dikeluarkan setiap bulan sebesar 2,5% atau dikumpulkan dahulu sampai satu
tahun. Zakat inilah yang dikenal dengan istilah zakat profesi
2. Zakat
Harta Perniagaan (Tijarah)
Semua
jenis perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya. Adapun nisab zakat Harta
perniagaan sama dengan nisab emas yaitu seharga emas 93,6 gram dan haulnya juga
selama setahun. Kadar zakat yang dibayarkan sebesar 2,5% dari seluruh harta.
Namun, hitungan nisab pada Harta perniagaan setelah dikurangi dengan jumlah
hutang yang menjadi tanggungan pedagang. Jika ternyata setelah dikurangi beban
hutang jumlahnya tidak sampai dengan nisab emas, maka pedagang tidak wajib
mengeluarkan zakatnya.
3. Zakat
Hasil Pertanian (Zira’ah)
Hasil
pertanian atau perkebunan berupa biji-bijian, seperti padi, jagung, gandum, dan
tanaman sejenis yang mengenyangkan dan buah-buahan seperti kurma dan anggur
wajib dizakati jika mencapai nisab. Zakat untuk hasil pertandingan tidak
memerlukan haul. Nisab untuk zakat hasil pertanian adalah 5 wasaq (7 kwintal)
pada biji-bijian yang sudah di bersih dari kulitnya atau 10 wasaq (14 kwintal)
bila masih berkulit. Adapun bandingan 1 wasaq setara dengan 60 sha’. Sementara
satu sha’ sama dengan 3,1 liter.
Zakat
hasil pertanian dikeluarkan setiap kali panen dan tidak menunggu haul. Kadar
zakatnya adalah 5% jika pengairan pertanian itu dengan menggunakan biaya dan
10% jika pengairan pertanian menggunakan sistem tadah hujan yang tidak
memerlukan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar