BAB II
SHAUM HARAM DAN
SHAUM SUNNAH
A. Hari-hari yang
diharamkan Shaum
Dalam tahun
Hijriyah, ada beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa. Bila berpuasa pada
hari-hari tersebut, maka hukumnya haram dan berdosa. Hari-hari tersebut adalah:
1. ‘Idain
(Idul Fitri dan Idul Adha)
Diharamkan
berpuasa pada hari raya Idul Fitri yaitu tanggal 01 Syawal dan Idul Adha
tanggal 10 Dzulhijjah. Berdasarkan keterangan hadits Nabi SAW.
ان رسول الله صلى الله عليه
وسلم نهى عن صيام هذين
اليومين اما يوم الفطر ففطر
Artinya:
“sesungguhnya Rasulullah SAW melarang berpuasa pada kedua hari raya. Mengenai
hari raya Idul Fitri karena ia merupakan saat berbuka dari puasamu selama
sebulan Ramadhan, sedangkan mengenai Hari Raya Idul Adha agar kamu dapat
memakan hasil kurbanmu (HR Ahmad dan arba’ah)
2. Hari
Tasyriq
Diharamkan
berpuasa pada hari tasyrik, yakni pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Nabi
SAW bersabda:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ عَبْدَ اللِه ابْنَ حُذَيْفَةَ يَطُوْفُ
فِى مِنٰى اَنْ لَاتَصُوْمُوْا هٰذِهِ الْاَيَّامُ فَاِنَّهَا اَيَّامُ اَكْلٍ
وَشُرْبٍ وَذِكْرً اللهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه احمد باسناد جيد)
Artinya: “Bahwa
Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling Mina untuk
menyampaikan pesan: janganlah kamu berpuasa pada hari ini (hari tasyrik) karena
ia merupakan hari makan-minum dan mengingat Allah Azza Wajalla (HR. Ahmad
dengan sunnah baik)
B. Hari-hari yang
dimakruhkan berpuasa
Di dalam
syariat Islam ada beberapa hari yang dimaksudkan berpuasa. Maksudnya jika
berpuasa pada hari-hari tersebut maka hukumnya makruh. Hari-hari yang
dimakruhkan berpuasa antara lain:
1. Hari
syak (hari yang diragukan tentang adanya hilal pada awal Ramadhan atau masih
pada akhir bulan Sya’ban) kecuali jika bertepatan dengan puasa yang sudah
dibiasakan atau untuk menyambung puasa sebelumnya
2. Puasa
pada pertengahan bulan Sya’ban ke atas di atas tanggal 15 (sya’ban)
3. Puasa
sepanjang masa
Puasa sepanjang
masa adalah melakukan puasa terus menerus sepanjang tahun tanpa dua hari raya
dan hari tasyrik. Hal ini dilarang karena menyalahi kodrat manusia yang
membutuhkan makan dan minum
4. Mengkhususkan
puasa hari Jum’at
Larangan
berpuasa hanya pada hari Jum’at menurut para ulama bersifat Makruh. Tetapi bila
telah melakukan puasa sebelumnya atau akan melakukan sesudahnya, maka hal ini
dibolehkan. Apalagi jika berpuasa pada hari Jum’at untuk mengqadha puasa
Ramadhan, Nazar atau puasa sunah Daud, maka boleh.
5. Menghususkan
puasa hari Sabtu larangan berpuasa hari Sabtu juga bersifat makruh. Tetapi bila
puasa hari Sabtu itu merupakan puasa qadharamadhan,nadzar atau puasa sunah Daud
hukumnya tidak mengapa.
C. Hari-hari
yang disunnahkan Puasa
yang dimaksud
dengan puasa sunnah adalah puasa yang jika dilaksanakan akan mendapat pahala
dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Puasa sunah disebut juga Puasa tathawwu’.
Puasa sunnah sangat dianjurkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hari-hari yang disunnahkan puasa adalah:
1. Puasa 6
hari pada bulan Syawal
Puasa sunnah
ini boleh ditunaikan secara berturut-turut dan boleh juga tidak namun yang
lebih utama dilakukan 6 hari secara berurutan mulai tanggal 2 Syawal, tepatnya
sehari setelah hari raya Idul Fitri
2. Puasa
hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah)
Bagi yang tidak
menunaikan ibadah haji
3. Puasa
hari ‘Asyura (10 Muharram)
Nabi SAW
bersabda:
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم صَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً (رواه
مسلم)
Artinya: dari
Abi Qotadah Rasulullah bersabda: puasa hari ‘Asyura itu dapat menghapuskan dosa
satu tahun yang telah lalu (HR. Muslim)
4. Puasa
pada bulan Sya’ban
terutama
tanggal 15 Sya’ban atau disebut Nisfu Sya’ban
5. Puasa
setiap hari Senin dan Kamis
6. Puasa tiga
hari setiap pertengahan bulan Hijriyah
yakni tanggal
13, 14 dan 15 atau disebut Ayyamul Bidh
7. Puasa
Daud
puasa ini
adalah puasa yang dilakukan Nabi Daud as, yakni dengan cara berselang, sehari
berpuasa dan sehari berbuka.
D. Hikmah Puasa
Hikmah atau
keutamaan puasa di antaranya adalah:
1. Membentuk
manusia yang bertakwa,
sebagaimana
firman Allah SWT di akhir ayat 183 surat Al-Baqarah
2. Puasa
sebagai benteng atau perisai dari segala tipu daya setan
3. Dijanjikan
akan masuk surga melalui pintu Rayyan
4. Sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
5. Membina
kejujuran dan kedisiplinan
6. Mendidik
rasa belas kasihan terhadap sesama
7. Dapat
memelihara kesehatan
8. Dapat
mengendalikan hawa nafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar