BAB III
SHAUM RAMADHAN
A. Pengertian
Shaum Ramadhan
Shaum Ramadhan
atau Puasa Ramadhan adalah Shaum yang dilakukan selama satu bulan penuh pada
bulan Ramadhan yang diwajibkan bagi setiap mukallaf (muslim yang akil baligh)
dan merupakan salah satu rukun Islam. Firman Allah SWT
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Puasa
Ramadhan adalah puasa yang telah ditentukan waktunya yaitu pada Bulan Ramadhan.
Jumlah hari pada bulan Ramadhan ada yang 29 hari dan ada yang 30 hari. Puasa
bulan Ramadhan ini mulai disyari’atkan pada tahun kedua Hijriyah melalui Firman
Allah yang telah disebutkan diatas.
B. Penentuan awal
dan akhir ramadhan adalah:
1. Ru’yatul
Hilal (melihat bulan)
Yang dimaksud
dengan ru’yah ialah ru’yatul Hilal (melihat bulan sabit dengan mata kepala)
yang menandakan datangnya tanggal 1 bulan Qomariyah. Demikian juga dalam
menentukan awal bulan Ramadhan yaitu dengan melihat bulan sabit yang menandakan
datangnya tanggal satu Ramadhan. Allah SWT berfirman:
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
Artinya:
“karena itu barangsiapadiantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah”.
(Al-Baqarah: 185)
2. Istikmal
Yang dimaksud
dengan istikmal adalah menyempurnakan bilangan bulan Sya'ban atau bulan Ramadhan
menjadi 30 hari. Istikmal dilakukan bila ru’yatul hilal tidak terjadi baik
dikarenakan tertutup awan atau sebab lain.
Rasulullah SAW
telah bersabda:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ،
فَإِنْ غَمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Artinya :
“berpuasalah kamu jika melihatnya (Hilal) dan berbukalah kamu jika melihatnya
(Hilal), jika penglihatan kalian terhalang awan. maka sempurnakanlah bilangan
bulan Sya'ban menjadi 30 hari (istikmal). (HR. Bukhari Muslim)
3. Hisab
Melakukan
perhitungan peredaran bulan dibandingkan dengan peredaran matahari. Cara ini
telah menjadi disiplin ilmu tersendiri yang biasa disebut astronomi dan
geofisika (Falak). Pemerintah Indonesia menetapkan awal dan akhir bulan
Ramadhan menggunakan ketiga cara tersebut diatas. melalui kesepakatan para
ulama tentukanlah awal dan akhir Ramadhan berdasarkan sidang isbat (penetapan
awal bulan).
Namun apabila
terjadi perbedaan dalam penentuan awal dan akhir puasa, maka itu terjadi karena
perbedaan pemakaian cara penentuan antara hisab maupun ru’yah. Hal ini tidak
perlu dipertentangkan, sebab perbedaan mengenai masalah ini tergolong rahmat
untuk umat. Bagi kalangan awam, alangkah baiknya mengikuti keputusan resmi yang
telah dikeluarkan pihak pemerintah.
C. Orang
yang boleh tidak berpuasa Ramadhan
Allah SWT
memberikan keringanan kepada hamba-Nya karena kondisi-kondisi tertentu untuk
tidak berpuasa Ramadhan berikut jelaskan beberapa kondisi yang dimaksud
1. Orang
sakit, baik karena tidak mampu berpuasa atau mampu berpuasa tapi takut akan
bertambah sakit atau lambat sembuhnya
2. Orang
bepergian, sejauh 81 farsakh atau kurang lebih 81 km dan tidak
bertujuan berbuat maksiat
3. Ibu
hamil yang takut berbahaya bagi dirinya jika berpuasa atau khawatir
terhadap kondisi janin yang dikandungnya
4. Ibu
menyusui yang takut berbahaya bagi diri sendiri maupun anaknya
5. Wanita
haid atau nifas, haram berpuasa
6. Orang
sakit menahun yang tidak ada harapan akan sembuh
7. Orang
yang sudah tua yang tidak mampu lagi berpuasa.
Bagi
kelima orang urutan 1 sampai 5 wajib mengqadha’ (membayar) puasa di hari lain
sebanyak hari yang ditinggalkan.
Bagi
ibu hamil dan menyusui, jika dia tidak berpuasa karena takut membahayakan
kondisi anaknya, maka keduanya wajib mengqadha dan membayar Fidyah memberikan
makan orang fakir miskin lebih kurang ¾ liter beras untuk sehari yang
ditinggalkan.
Bagi
dua orang urutan terakhir, maka boleh tidak berpuasa Ramadhan dan tidak wajib
mengqadha. Hanya saja mereka wajib membayar Fidyah untuk setiap hari yang
ditinggalkan.
D. Amalan Sunnah
di Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah
bulan suci yang dimuliakan. Pada bulan ini Allah SWT menurunkan berkah dari
langit, membuka pintu surga, menutup pintu neraka dan membelenggu setan.
Keistimewaan lain pada bulan ini yaitu adanya suatu malam yang lebih baik dari
1000 Bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Umat Islam sangat dianjurkan untuk
memperbanyak ibadah di bulan suci ini. Karena ibadah wajib akan dilipatgandakan
pahalanya dan pahala Ibadah sunnah dinilai sama dengan ibadah wajib Allah juga
akan mengampuni dosa orang-orang yang berpuasa.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه احمد)
Artinya: “Siapa
yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap keridhaan Allah
maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
E. Amalan-amalan
Sunnah di Bulan Ramadhan
Amalan-amalan
Sunnah di Bulan Ramadhan antara lain:
1. Memperbanyak
membaca Al-Qur’an (bertadarus)
Tadarus secara
bahasa artinya saling belajar, secara istilah tadarus adalah membaca
al-qur'an pada bulan Ramadhan secara bergantian ada yang membaca dan
ada yang mendengarkan sambil membenarkan bacaan yang salah. Amat dianjurkan
membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadhan karena pada bulan inilah Alqur’an pertama
kali diturunkan yakni pada tanggal 17 Ramadhan. Pahala membaca Al-Qur’an amat
banyak satu huruf digandakan minimalnya 10 kebaikan.
2. Melaksanakan
shalat tarawih pada malam hari
Tarawih
artinya istirahat, secara istilah tarawih adalah Shalat
sunah yang dikerjakan pada bulan Romadhon pada malam hari Mulai ba'da isya
sampai sebelum subuh. Jumlah rakaat Shalat tarawih para ulama berbeda
pendapat, ada yang 8 ada juga yang 20, bahkan ada yang lebih dari itu tetapi
yang Mashur adalah 20 dan 8 rokaat. Tarawih sebaiknya dilakukan secara
berjamaah.
3. Melaksanakan
Shalat Witir pada malam hari
Shalat Witir
adalah shalat dengan jumlah rakaatnya ganjil paling sedikit satu rokaat dan
paling banyak 11 rokaat. Shalat Witir biasanya dikerjakan Setelah sholat
tarawih waktu pelaksanaan Shalat Witir sama dengan shalat tarawih yakni antara
Shalat isya sampai dengan sebelum waktu subuh. Bedanya, kalau Shalat tarawih
hanya dilakukan di malam bulan Ramadhan, maka Shalat Witir bisa dilaksanakan
setiap malam sepanjang tahun. dan Rasulullah menyarankan agar shalat witir
dilakukan sebagai Shalat Sunnah paling akhir di waktu malam.
4. Memperbanyak
I’tikaf di masjid, terutama 10 hari terakhir
Yang dimaksud
dengan I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan niat mendekatkan diri
kepada Allah. Hukum I’tikaf adalah Sunnah pada setiap waktu, terlebih pada
malam tanggal 21 sampai akhir Ramadhan (‘Asyrulawakhir) setiap memasuki masjid
dianjurkan untuk niatnya sikap sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ اِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا للهِ تَعَالٰى
Artinya: “aku
niat itikaf karena Iman untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan ikhlas
karena Allah Ta'ala
5. Memperbanyak
sedekah, Ibadah sunnah dan amal shaleh
Pada bulan
mulia ini seorang muslim dianjurkan untuk banyak melakukan sedekah, Ibadah sunnah,
dan amal shaleh. Karena selain untuk menambah tabungan pahala, amal perbuatan
tersebut bisa menyebabkan ibadah puasa yang kita kerjakan semakin sempurna.
Diantara sedekah yang paling dianjurkan pada bulan Ramadhan adalah menyediakan
makanan buka puasa. Sebab dalam salah satu hadits Rasul disebutkan, orang yang
memberi buka puasa akan mendapatkan pahala seperti orang yang berbuka tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.
F. Keutamaan
Bulan Ramadhan
Dalam satu
tahun terdapat 12 bulan. Ada beberapa bulan yang Allah jadikan sebagai bulan
yang dimuliakan atau dihormati yang disebut dengan Asyhurul Hurum.
Di antara bulan
yang dimuliakan Allah adalah bulan Ramadhan karena pada bulan ini Allah nikmat
dan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya bulan Ramadhan mempunyai
keutamaan-keutamaan diantaranya:
1. Diturunkannya
Al-Qur’an Yang menjadi pedoman hidup bagi manusia. firman Allah SWT.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
Artinya: “bulan
Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 158)
2. Adanya
Lailatul Qadar yaitu suatu malam yang mempunyai keistimewaan lebih baik dari
1000 Bulan. Allah SWT berfirman
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ
أَلْفِ شَهْرٍ (٣)
Artinya :
“sesungguhnya aku telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu maka kemuliaan itu lebih baik daripada
1000 bulan.” (QS. Al-Qadar: 1-3)
3. Amalan-amalan
sunnah pahalanya dilipatgandakan dan dihitung sama pahalanya dengan mengerjakan
Ibadah wajib
4. Pintu
Surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan Terbelenggu. Rasulullah SAW
bersabda
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ
اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ اَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِدَتِ الشَّيَاطِيْنُ
Artinya: “Dari
Abu Hurairahra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda apabila telah datang bulan
Ramadhan maka pintu pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan
setan-setan dibelenggu.” (HR MuttafaqAlaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar